JAKARTA – Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan menelusuri bocoran soal yang beredar di sejumlah daerah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramly mengatakan, Kemendiknas sudah menerima laporan dan membaca berita tentang beredarnya bocoran soal yang dikirimkan lewat pesan pendek (SMS) ataupun dengan media lainnya. “Kami tadi sudah baca beritanya di internet. Nanti data akan kami kumpulkan dan kami selidiki dengan intensif,” katanya.
Mansyur melanjutkan, pihaknya belum dapat menentukan apakah bocoran soal tersebut benar atau tidak. Oleh karenanya, timnya akan terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan bocoran tersebut lalu akan dicocokkan dengan soal yang asli. Selanjutnya akan dilihat berapa banyak kesamaan antara keduanya.
Selain mengumpulkan bukti bocoran, Mansyur juga akan meminta penjelasan ke sejumlah pihak yakni dinas pendidikan terkait serta tim pelaksana serta pengawas yang ada di tiap rayon tempat lembaran soal itu didistribusikan. "Kami akan periksa sudah sejauh mana bocoran itu beredar. Apabila memang benar bocor dan ditemukan titik kebocorannya maka akan kami berikan sanksi," Mansyur menegaskan.
Mansyur menjelaskan, jika terbukti benar, para siswa yang kedapatan menggunakan bocoran soal tersebut akan diberi kesempatan kedua dengan mengikuti ujian susulan.
Meski tahun ini pemerintah pusat membuat lima paket soal yang diyakini akan mempersulit ruang untuk mencontek dan terjadinya kebocoran, Mansyur tidak mengelak bahwa potensi kebocoran soal tentu akan ada.
Bocoran jawaban lewat SMS beredar di sebuah SMA di Bandung. Bocoran tidak hanya tersalurkan lewat pesan pendek namun juga melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Beredarnya bocoran jawaban via sms juga terjadi di Madiun. “Kami berharap siswa tidak terpengaruh dengan bocoran soal tersebut. Jawab saja soalnya sesuai dengan apa yang sudah dipelajari karena belum tentu bocoran itu benar,” kata Mansyur berharap.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/19/373/447901/bocoran-soal-akan-diselidiki
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendiknas Mansyur Ramly mengatakan, Kemendiknas sudah menerima laporan dan membaca berita tentang beredarnya bocoran soal yang dikirimkan lewat pesan pendek (SMS) ataupun dengan media lainnya. “Kami tadi sudah baca beritanya di internet. Nanti data akan kami kumpulkan dan kami selidiki dengan intensif,” katanya.
Mansyur melanjutkan, pihaknya belum dapat menentukan apakah bocoran soal tersebut benar atau tidak. Oleh karenanya, timnya akan terjun ke lapangan untuk
mengumpulkan bocoran tersebut lalu akan dicocokkan dengan soal yang asli. Selanjutnya akan dilihat berapa banyak kesamaan antara keduanya.
Selain mengumpulkan bukti bocoran, Mansyur juga akan meminta penjelasan ke sejumlah pihak yakni dinas pendidikan terkait serta tim pelaksana serta pengawas yang ada di tiap rayon tempat lembaran soal itu didistribusikan. "Kami akan periksa sudah sejauh mana bocoran itu beredar. Apabila memang benar bocor dan ditemukan titik kebocorannya maka akan kami berikan sanksi," Mansyur menegaskan.
Mansyur menjelaskan, jika terbukti benar, para siswa yang kedapatan menggunakan bocoran soal tersebut akan diberi kesempatan kedua dengan mengikuti ujian susulan.
Meski tahun ini pemerintah pusat membuat lima paket soal yang diyakini akan mempersulit ruang untuk mencontek dan terjadinya kebocoran, Mansyur tidak mengelak bahwa potensi kebocoran soal tentu akan ada.
Bocoran jawaban lewat SMS beredar di sebuah SMA di Bandung. Bocoran tidak hanya tersalurkan lewat pesan pendek namun juga melalui situs jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Beredarnya bocoran jawaban via sms juga terjadi di Madiun. “Kami berharap siswa tidak terpengaruh dengan bocoran soal tersebut. Jawab saja soalnya sesuai dengan apa yang sudah dipelajari karena belum tentu bocoran itu benar,” kata Mansyur berharap.(Neneng Zubaidah/Koran SI/rfa)
sumber : http://kampus.okezone.com/read/2011/04/19/373/447901/bocoran-soal-akan-diselidiki
Tidak ada komentar:
Posting Komentar